Senin, 05 April 2010


Kabupaten Bengkayang adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten terletak di Bengkayang, dan Kantor Bupati di Jalan Guna Baru Trans Rangkang, Bengkayang, 79282.

Sebelumnya merupakan pemekaran dari Kabupaten Sambas, yang karena adanya UU Otonomi Daerah dimekarkan menjadi 3 daerah otonom yang terpisah, yaitu Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, dan Kota Singkawang. Terletak di bagian utara Kalimantan Barat, Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia.

Bengkayang memiliki tanah yang subur dengan kontur yang beragam, sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian daerah ini. Apalagi dengan relief yang beragam, dari pegunungan hingga daerah pesisir pantai, menjadikan Bengkayang kaya akan keanekaragaman sumber daya alam. Pembangunan di wilayah ini masih tertinggal. Namun dengan adanya semangat otonomi daerah diharapkan depat memacu pembangunan Bengkayang menjadi lebih maju di segala bidang. Salah satu hasilnya adalah berhasilnya pembangunan gedung kantor bupati satu atap, di mana dalam satu gedung tersebut terpusat seluruh badan dan dinas yang ada di lingkungan pemerintahan daerah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan terhadap publik. Selain itu proyek pengadaan air bersih juga telah selesai di revitalisasi.
Kabupaten Bengkayang adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten terletak di Bengkayang, dan Kantor Bupati di Jalan Guna Baru Trans Rangkang, Bengkayang, 79282.

Sebelumnya merupakan pemekaran dari Kabupaten Sambas, yang karena adanya UU Otonomi Daerah dimekarkan menjadi 3 daerah otonom yang terpisah, yaitu Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, dan Kota Singkawang. Terletak di bagian utara Kalimantan Barat, Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia.

Bengkayang memiliki tanah yang subur dengan kontur yang beragam, sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian daerah ini. Apalagi dengan relief yang beragam, dari pegunungan hingga daerah pesisir pantai, menjadikan Bengkayang kaya akan keanekaragaman sumber daya alam. Pembangunan di wilayah ini masih tertinggal. Namun dengan adanya semangat otonomi daerah diharapkan depat memacu pembangunan Bengkayang menjadi lebih maju di segala bidang. Salah satu hasilnya adalah berhasilnya pembangunan gedung kantor bupati satu atap, di mana dalam satu gedung tersebut terpusat seluruh badan dan dinas yang ada di lingkungan pemerintahan daerah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan terhadap publik. Selain itu proyek pengadaan air bersih juga telah selesai di revitalisasi.

Kamis, 01 April 2010

Kabupaten Bengkayang
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Kabupaten Bengkayang Lambang Kabupaten Bengkayang.jpg
Lambang Kabupaten Bengkayang
Bengkayang.svg
Peta lokasi Kabupaten Bengkayang
Koordinat :
Motto -
Semboyan '
Slogan pariwisata '
Julukan
Demonim '
Provinsi Kalimantan Barat
Ibu kota Bengkayang
Luas 5.897 km²
Penduduk
· Jumlah 336.477
· Kepadatan - jiwa/km²
Pembagian administratif
· Kecamatan 17
· Desa/kelurahan -
Dasar hukum Undang-Undang RI Tahun 1999, Nomor 10
Tanggal 27 April 1999
Hari jadi {{{hari jadi}}}
Bupati -
Kode area telepon 0562
APBD {{{apbd}}}
DAU -
Suku bangsa {{{suku bangsa}}}
Bahasa {{{bahasa}}}
Agama {{{agama}}}
Flora resmi {{{flora}}}
Fauna resmi {{{fauna}}}
Zona waktu {{{zona waktu}}}
Bandar udara {{{bandar udara}}}

Situs web resmi: http://www.bengkayangkab.go.id/

Kabupaten Bengkayang adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten terletak di Bengkayang, dan Kantor Bupati di Jalan Guna Baru Trans Rangkang, Bengkayang, 79282.

Sebelumnya merupakan pemekaran dari Kabupaten Sambas, yang karena adanya UU Otonomi Daerah dimekarkan menjadi 3 daerah otonom yang terpisah, yaitu Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, dan Kota Singkawang. Terletak di bagian utara Kalimantan Barat, Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia.

Bengkayang memiliki tanah yang subur dengan kontur yang beragam, sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian daerah ini. Apalagi dengan relief yang beragam, dari pegunungan hingga daerah pesisir pantai, menjadikan Bengkayang kaya akan keanekaragaman sumber daya alam. Pembangunan di wilayah ini masih tertinggal. Namun dengan adanya semangat otonomi daerah diharapkan depat memacu pembangunan Bengkayang menjadi lebih maju di segala bidang. Salah satu hasilnya adalah berhasilnya pembangunan gedung kantor bupati satu atap, di mana dalam satu gedung tersebut terpusat seluruh badan dan dinas yang ada di lingkungan pemerintahan daerah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan terhadap publik. Selain itu proyek pengadaan air bersih juga telah selesai di revitalisasi.
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Wilayah Administrasi
* 2 Sejarah Bengkayang
* 3 Sejarah Pembentukan Wilayah Kabupaten Bengkayang
* 4 Referensi

[sunting] Wilayah Administrasi

Berdasarkan

* Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 6 Tahun 2004, tentang Perubahan Desa menjadi Kelurahan di Kabupaten Bengkayang,
* Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 7 Tahun 2006, tentang Pemekaran Kecamatan Sungai Raya dimekarkan menjadi Kecamatan Sungai Raya Kepulauan,
* Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 8 Tahun 2006, tentang Pemekaran Kecamatan Sanggau Ledo menjadi Kecamatan Tujuh Belas, dan
* Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 12 Tahun 2006, pemekaran Kecamatan Samalantan menjadi Kecamatan Lembah Bawang di Kabupaten Bengkayang,

sesuai dengan ketentuan tersebut di atas terdapat 2 (dua) kelurahan dan 17 (tujuh belas) kecamatan, yakni:

1. Bengkayang (meliputi : Kelurahan Bumi Emas dan Kelurahan Sebalo)
2. Capkala
3. Jagoi Babang
4. Ledo
5. Lembah Bawang
6. Lumar
7. Monterado
8. Samalantan
9. Sanggau Ledo
10. Seluas
11. Siding
12. Sungai Betung
13. Sungai Raya
14. Sungai Raya Kepulauan
15. Suti Semarang
16. Teriak
17. Tujuh Belas

[sunting] Sejarah Bengkayang

Kata Bengkayang dalam bahasa cina (La La) yang berarti jauh, awalnya Bengkayang merupakan sebuah desa bagian wilayah sambas, desa Bengkayang merupakan tempat singgah pada pedagang dan penambang emas. Bengkayang pada masa penjajahan Belanda merupakan bagian dari wilayah Afdeling Van Singkawang, dimana pada waktu itu pembagian wilayah Afdeling administrasi yang daerah hukumnya meliputi:

* Onder Afdeling Singkawang, Bengkayang, Pemangkat, dan Sambas (daerah Kesultanan Sambas).
* Daerah Kerajaan / Penembahan Mempawah.
* Daerah Kerajaan Pontianak yang sebagian daerahnya adalah Mandor.

Setelah Perang Dunia II berakhir, daerah tersebut dibagi menjadi daerah otonom Kabupaten Sambas yang beribu kota di Singkawang. Kabupaten Sambas ini membawahi 4 (empat) kawedanan, yakni:

* Kawedanan Singkawang
* Kawedanan Pemangkat
* Kawedanan Sambas
* Kawedanan Bengkayang

[sunting] Sejarah Pembentukan Wilayah Kabupaten Bengkayang

Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 10 tahun 1999 tentang pembentukan Daerah Tingkat II Bengkayang, secara resmi mulai tanggal 20 April 1999, Kabupaten Bengkayang terpisah dari Kabupaten Sambas. Selanjutnya pada tanggal 27 April 1999, Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah mengangkat Pejabat Bupati Bengkayang pertama yang dijabat oleh Drs. Jacobus Luna. Pada waktu itu wilayah Kabupaten Bengkayang ini meliputi 10 (sepuluh) kecamatan. Bupati dan Wakil Bupati waktu itu dipimpin oleh Drs. Jacobus Luna dan Drs. Moses Ahie dengan masa pimpinan periode 2000 – 2005. Selanjutnya dengan adanya pemilihan Kepala Daerah secara langsung pada tahun 2005, terpilih kembali Drs. Jacobus Luna dan Suryadman Gidot, S.Pd sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang untuk periode 2005 – 2010.

Keberadaan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2001 tentang pembentukan Pemerintahan Kota Singkawang mengakibatkan Kabupaten Bengkayang dimekarkan kembali dengan melepaskan 3 Kecamatan yang masuk kedalam wilayah pemerintahan Kota Singkawang sehinga tinggal menjdi 7 Kecamatan. Kemudian pada tahun 2002, Kabupaten Bengkayang kembali bertambah menjadi 10 Kecamatan dengan pembentukan kecamatan baru yaitu Kecamatan Monterado, Kecamatan Teriak, dan Kecamatan Suti Semarang.

Pada awal tahun 2004, dari 10 kecamatan yang ada tersebut, Kabupaten Bengkayang dimekarkan lagi menjadi 14 kecamatan dengan 4 kecamatan barunya yakni Kecamatan Capkala, Kecamatan Sungai Betung, Kecamatan Lumar, dan Kecamatan Siding, kemudian pada tahun 2005, Kecamatan Sanggau Ledo dimekarkan lagi menjadi Kecamatan Tujuh Belas, dan Kecamatan Sungai Raya dimekarkan menjadi Kecamatan Sungai raya Kepulauan, dan Kecamatan Samalantan dimekarkan menjadi Kecamatan Lembah Bawang, jadi jumlah keseluruhan kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkayang adalah 17 kecamatan.
[sunting] Referensi

* http://www.bengkayangkab.go.id/

Rabu, 31 Maret 2010

Lambang Kabupaten Bengkayang


Lambang Daerah



Lambang Kabupaten Bengkayang diambil dari berbagai potensi, dengan makna yaitu :
Makna Warna

* Hijau Muda pada keseluruhan Lambang Daerah, hijau tua pada tangkai bunga kapas dan dataran kaki gunung : melambangkan kesuburan.
* Kuning pada matahari dan petakan sawah : melambangkan kematangan.
* Kuning Emas pada warna dasar pita bertuliskan ” Kabupaten Bengkayang ”, tangkai padai serta buah padi : melambangkan masa keemasan.
* Merah, pada sebagian perisai dan pada sebagian pita pengikat padi dan kapas : melambangkan keberanian.
* Putih, pada bunga kapas, sebagian perisai tangkitn, mata tombak, dan sebagian pita pengikat padi dan kapas : melambangkan kesucian
* Biru pada gambar gunung : melambangkan keteduhan, ketenangan atau kedamaian.
* Hitam pada polisir bingkai lambang, lis pita, tulisan Kabupaten Bengkayang, angka 1999, gagang tombak dan tangkitn : melambangkan ketegasan dan kesatriaan.

Makna Gambar

* Matahari dengan tujuh belas pancarannya, mengambarkan tanggal 17, yaitu tanggal kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
* Padi dan kapas, mengambarkan sandang dan pangan yang melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan yang menjadi tujuan seluruh masyarakat Kabupaten Bengkayang. Selain itu kapas yang berjumlah 8 (delapan) dan padi berjumlah 45 (empat puluh lima) butir mengambarkan bulan dan tahun kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
* Perisai, tombak dan tangkitn menggambarkan ciri khas kebudayaan masyarakat Kabupaten Bengkayang.
* Gunung menggambarkan bahwa secara geografis Daerah Kabupaten Bengkayang terletak didaerah Dataran tinggi, yang alamnya banyak terdapat bukit dan gunung.
* Petakan sawah sebanyak sepuluh bidang dan tahun 1999, menggambarkan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Bengkayang.
* Pita dengan empat lipatan warna merah putih yang mengikat padi dan kapas, menggambarkan bulan April ; yaitu bulan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999.
* Lambang Lambang berwarna hijau muda, menggambarkan bahwa wilayah Kabupaten Bengkayang merupakan daerah subur yang dapat membawa masyarakat Kabupaten Bengkayang dalam mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
* Tulisan “ KABUPATEN BENGKAYANG” menunjukan bahwa kabupaten Bengkayang adalah salah satu wilayah / daerah dalam Propinsi Kalimantan Barat, dan juga merupakan Daerah Otonom.
* Semboyan ” Adil Ka’ Talino ” secara lengkapnya berbunyi ” Adil Ka’ Talino Bacuramin Ka’ Saruga Basengat Ka’ Jubata” yang memiliki arti dalam memberikan pelayanan terhadap sesama hendaknya selalu berlaku adil, setiap perbuatan dan tindakan yang dilakukan harus selalu mencerminkan kebaikan serta selalu berpedoman kepada Tuhan.